Candi Sawentar terletak di Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Pengelolaan candi ini oleh pemerintah Kabupaten Blitar, sementara tanggung jawab arkeologis dipegang oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur. Akses jalan menuju candi sulit karena berlubang, dan candi ini berada sekitar delapan kilometer dari jalan Raya Garum. ...
Candi ini tidak memiliki sistem zonasi yang baik; situs satu lebih terawat dibandingkan situs dua yang masih membutuhkan perbaikan. Candi Sawentar terbuat dari batu andesit dengan ukuran tertentu dan memiliki ornamen khas. Di dalamnya ditemukan reruntuhan arca burung garuda, yang menunjukkan latar belakang agama Hindu.
Selasa (2/4/2019), STIT Al-Muslihuun menyelenggarakan rutinan kajian Aswaja. Kajian Aswaja pada sore hari tersebut dipimpin oleh KH. Azizi Chasbullah dari Selopuro Blitar, dengan tema kali ini adalah Faham Aswaja Sebagai Benteng Menangkal Radikalisme...
Desa wisata edukasi batik Sawentar, ada di Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Masyarakat desa sentra produsen batik motif lokal ini punya mimpi menguntai warisan budaya untuk generasi muda.Sebanyak 15 pemuda desa setempat, berniat membagikan ilmu membatik kepada se..
Kegiatan posyandu dimulai dari pukul 10:00 WIB dan selesainya biasanya pukul 12:00 WIB. Di Desa Asemdoyong, jumlah balita dan ibu hamil paling banyak terdapat di dusun asemdoyong sendiri, sekitar 100 balita dan 30 ibu hamil. Diadakannya kegiatan posyandu secara rutin tersebut, d..
Desa Sawentar merupakan sebuah desa wisata yang berbasis budaya, desa weisata yang mengusung konsep kearifan lokal dan memegang teguh nilai-nilai budaya yang santun, sehingga menjadi ciri khas masyarakat Desa Sawentar yang identik dengan sifat gotong-royongnya. Jika dilihat secar..
Infrastruktur jalan di gang pedusunan Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, dalam kondisi memprihatinkan. Banyak jalan yang rusak parah dan penuh dengan lubang, membuat warga yang menggunakan jalan tersebut mengeluhkan kondisi yang ada. Situasi ini telah berlangsung lama dan belum mendapatkan perhatian yang memadai dari pemerintah desa setempat (11/08/2024).
Talud atau dinding beton penahan tanah yang dibangun pada tahun 2023 di Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, dilaporkan mengalami kerusakan. Proyek pembangunan talud ini bukan menggunakan anggaran desa, sehingga pemerintah desa hanya bertindak sebagai penerima manfaat. Namun, kerusakan tersebut menimbulkan kekhawatiran masyarakat karena talud memiliki peran penting dalam mendukung infrastruktur lokal. Kepala Desa (Kades) Sawentar Mujianto, menyatakan harapannya agar talud tersebut segera diperbaiki oleh pihak yang bertanggung jawab atas pembangunannya. “Talud ini sangat penting bagi warga kami. Kami berharap pihak terkait segera melakukan perbaikan untuk mencegah dampak lebih besar,” ungkap Mujianto. Senin (20/1) Di tengah polemik kerusakan talud, Desa Sawentar telah menyiapkan program kerja untuk tahun 2025 melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Salah satu prioritas utama adalah pembangunan sumur bor di empat titik, yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di desa. “Pada tahun 2025, kami akan merealisasikan program-program strategis yang sudah masuk dalam APBDes. Salah satunya adalah pembangunan sumur bor untuk membantu para petani mengatasi kendala air, khususnya di musim kemarau,” jelas Mujianto. Kerusakan talud menjadi pengingat pentingnya kualitas pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Pemerintah Desa Sawentar optimis program 2025 tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga memperkuat fondasi pembangunan desa yang lebih baik.
Desa merupakan sebuah wilayah yang dimana seluruh kegiatannya berkembang pada basis masyarakat yang memiliki ciri khas masing-masing. Pergerakan ekonomi berangkat dari tumbuh kembangnya penghasilan yang didapatkan oleh masyarakat, ekonomi baik membangun desa yang berkembang merupakan cita-cita dari seluruh desa yang ada di Indonesia. Adanya perkembangan teknologi yang pesat ini, desa dituntut untuk bisa secara mandiri untuk bisa berkembang berdampingan dengan teknologi. Hal ini diwijudkan oleh Desa Sawentar Kecamatan Kanigoro, dimana pada tanggal 22-23 Juli 2023 Desa Sawentar telah memulai untuk menuju Desa Digital melalui Kegiatan Desa Cerdas, hal ini di sampaikan oleh Mujiyanto Kepala Desa Sawentar. Pada kegiatan Kickoff Pemberdayaan UMKM Desa Dan Pertanian Desa Sawentar ini dihadiri dari berbagai elemen masyarakat, diantaranya Pihak Peguruan Tinggi (Kampus Bela Negara) dari Program Studi Bisnis Digital, selanjutnya dari pihak masyarakat desa ada Pelaku UMKM dan Kelompok Tani (poktan), Pendamping Lokal Desa dan Kepala Desa dari Desa Wates, Desa Banggle dan Kepala Desa beserta Ketua BPD Desa Ngoran, Duta Digital Kabupaten Blitar, serta dari Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Kabupaten Blitar. Serangakaian kegiatan ini tidak berhenti pada 2 hari ini saja, sebagai Kampus Bela Negara UPN “Veteran” Jawa Timur melalui Program Studi yang baru Lahir di tahun 2022 ini Program Studi Bisnis Digital yang akan bekerja sama dengan Pihak Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Kabupaten Blitar akan menyukseskan implementasi program Desa Cerdas Kemendes PDDT. UPN “Veteran” Jawa Timur merupakah salah satu kampus bela negara yang memiliki banyak Mesin Teknologi Tepat Guna yang nantinya dengan kegiatan Kerjasama kedepan bisa membantu masyarakat Desa Sawentar untuk bisa mengolah hasil pertanian dan perkebunan, bahkan menjadikan alat bantu UMKM untuk bisa menghasilkan produk yang siap jual bahkan ekspor. Program Studi Bisnis Digital yang di wakili oleh Ketua Program Studi Sugiarto menyampaikan bahwa komitmen institusi/universitas dalam membangun desa merupakan salah satu kegiatan dosen dan civitas akademika guna menerapkan hasil riset yang ada di kampus. Kendati program studi Bisnis Digital ini adalah Program Studi baru, tetapi tidak menghambat model penerapan hasil riset dan pengabdian ke desa untuk bisa membangun desa menjadi desa mandiri dan membangun ekonomi masyarakat desa menjadi lebih baik. Ekonomi berbasis kekayaan lokal akan bisa lebih bagus nilai jualnya ke luar dengan proses dan pemasaran yang lebih luas, melalui teknologi digital ini ayo bersama-sama kita bangun bahwa Desa Sawentar ini bisa mengembangkan ekonominya melalui UMKM yang mampu Naik Kelas dan pengolaan hasil pertanian dan perkebunan untuk bisa dijual dengan harga tertinggi sambungnya Soegi. Mengawali materi dengan topik “Pemberdayaan UMKM Desa dan Pertanian dalam membangun Smart Economy menuju Desa Cerdas (Smart Village)”, Hamzah Fathoni, Ketua Umum Relawan TIK Kabupaten Blitar sedang melakukan dialog bersama pelaku UMKM Desa Sawentar dan bapak-bapak dari kelompok tani (poktan) desa Sawentar bahwa bisakah kita bersama-sama mbangun desa untuk kesejahteraan bersama nggih ??. Kegiatan ini nantinya merupakan sebuah wujud kerjasama antar lembaga dimana RTIK dengan Desa dan menggandeng UPN “Veteran” Jawa Timur melalui Prodi Bisnis Digital ini mampu membawa Desa Sawentar dengan Konsep Desa Wisata yang sebenarnya berupaya menarik banyak orang dari luar untuk datang berkunjung dalam rangka belajar dan studi tiru, dengan demikian bahwa selanjutnya para pengunjung ini akan membelanjakan uangnya dan bertahan atau menempati di desa dengan kurun waktu yang lama, hal ini dikarenakan sekaligus difasilitasi dengan kenyamanan akomodasi maupun kuliner khas di desa yang dikunjungi tersebut”, lanjut Hamzah Fathoni dan Soegi. Bahwa ke depan akan ada Kerjasama secara berkala antara UPN “Veteran” Jawa Timur, Desa, dan RTIK dari Blitar dan Surabaya, dalam kesempatan ini juga para kepala desa lain yang hadir, Pendamping Desa dan Ketua Program Studi (Kaprodi) Bisnis Digital, Kaprodi Studi Ekonomi Pembangunan dan perwakilan Dosen Teknologi Pangan dari UPN “Veteran” Jawa Timur yang juga hadir berkumpul di ruang Kepala Desa Sawentar bersama Ketua Umum Relawan TIK Kabupaten Blitar untuk berdiskusi dan curah pendapat tentang pendampingan dan bentuk-bentuk kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis Teknologi yang disetiap desa akan tidak sama bentuk kegiatan dan permasalahannya.
Penghargaan
Potensi Daerah
Layanan
Program