by Administrator |
25 Jun 2025
Desa merupakan sebuah wilayah yang dimana seluruh kegiatannya berkembang pada basis masyarakat yang memiliki ciri khas masing-masing. Pergerakan ekonomi berangkat dari tumbuh kembangnya penghasilan yang didapatkan oleh masyarakat, ekonomi baik membangun desa yang berkembang merupakan cita-cita dari seluruh desa yang ada di Indonesia. Adanya perkembangan teknologi yang pesat ini, desa dituntut untuk bisa secara mandiri untuk bisa berkembang berdampingan dengan teknologi. Hal ini diwijudkan oleh Desa Sawentar Kecamatan Kanigoro, dimana pada tanggal 22-23 Juli 2023 Desa Sawentar telah memulai untuk menuju Desa Digital melalui Kegiatan Desa Cerdas, hal ini di sampaikan oleh Mujiyanto Kepala Desa Sawentar. Pada kegiatan Kickoff Pemberdayaan UMKM Desa Dan Pertanian Desa Sawentar ini dihadiri dari berbagai elemen masyarakat, diantaranya Pihak Peguruan Tinggi (Kampus Bela Negara) dari Program Studi Bisnis Digital, selanjutnya dari pihak masyarakat desa ada Pelaku UMKM dan Kelompok Tani (poktan), Pendamping Lokal Desa dan Kepala Desa dari Desa Wates, Desa Banggle dan Kepala Desa beserta Ketua BPD Desa Ngoran, Duta Digital Kabupaten Blitar, serta dari Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Kabupaten Blitar. Serangakaian kegiatan ini tidak berhenti pada 2 hari ini saja, sebagai Kampus Bela Negara UPN “Veteran” Jawa Timur melalui Program Studi yang baru Lahir di tahun 2022 ini Program Studi Bisnis Digital yang akan bekerja sama dengan Pihak Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Kabupaten Blitar akan menyukseskan implementasi program Desa Cerdas Kemendes PDDT. UPN “Veteran” Jawa Timur merupakah salah satu kampus bela negara yang memiliki banyak Mesin Teknologi Tepat Guna yang nantinya dengan kegiatan Kerjasama kedepan bisa membantu masyarakat Desa Sawentar untuk bisa mengolah hasil pertanian dan perkebunan, bahkan menjadikan alat bantu UMKM untuk bisa menghasilkan produk yang siap jual bahkan ekspor. Program Studi Bisnis Digital yang di wakili oleh Ketua Program Studi Sugiarto menyampaikan bahwa komitmen institusi/universitas dalam membangun desa merupakan salah satu kegiatan dosen dan civitas akademika guna menerapkan hasil riset yang ada di kampus. Kendati program studi Bisnis Digital ini adalah Program Studi baru, tetapi tidak menghambat model penerapan hasil riset dan pengabdian ke desa untuk bisa membangun desa menjadi desa mandiri dan membangun ekonomi masyarakat desa menjadi lebih baik. Ekonomi berbasis kekayaan lokal akan bisa lebih bagus nilai jualnya ke luar dengan proses dan pemasaran yang lebih luas, melalui teknologi digital ini ayo bersama-sama kita bangun bahwa Desa Sawentar ini bisa mengembangkan ekonominya melalui UMKM yang mampu Naik Kelas dan pengolaan hasil pertanian dan perkebunan untuk bisa dijual dengan harga tertinggi sambungnya Soegi. Mengawali materi dengan topik “Pemberdayaan UMKM Desa dan Pertanian dalam membangun Smart Economy menuju Desa Cerdas (Smart Village)”, Hamzah Fathoni, Ketua Umum Relawan TIK Kabupaten Blitar sedang melakukan dialog bersama pelaku UMKM Desa Sawentar dan bapak-bapak dari kelompok tani (poktan) desa Sawentar bahwa bisakah kita bersama-sama mbangun desa untuk kesejahteraan bersama nggih ??. Kegiatan ini nantinya merupakan sebuah wujud kerjasama antar lembaga dimana RTIK dengan Desa dan menggandeng UPN “Veteran” Jawa Timur melalui Prodi Bisnis Digital ini mampu membawa Desa Sawentar dengan Konsep Desa Wisata yang sebenarnya berupaya menarik banyak orang dari luar untuk datang berkunjung dalam rangka belajar dan studi tiru, dengan demikian bahwa selanjutnya para pengunjung ini akan membelanjakan uangnya dan bertahan atau menempati di desa dengan kurun waktu yang lama, hal ini dikarenakan sekaligus difasilitasi dengan kenyamanan akomodasi maupun kuliner khas di desa yang dikunjungi tersebut”, lanjut Hamzah Fathoni dan Soegi. Bahwa ke depan akan ada Kerjasama secara berkala antara UPN “Veteran” Jawa Timur, Desa, dan RTIK dari Blitar dan Surabaya, dalam kesempatan ini juga para kepala desa lain yang hadir, Pendamping Desa dan Ketua Program Studi (Kaprodi) Bisnis Digital, Kaprodi Studi Ekonomi Pembangunan dan perwakilan Dosen Teknologi Pangan dari UPN “Veteran” Jawa Timur yang juga hadir berkumpul di ruang Kepala Desa Sawentar bersama Ketua Umum Relawan TIK Kabupaten Blitar untuk berdiskusi dan curah pendapat tentang pendampingan dan bentuk-bentuk kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis Teknologi yang disetiap desa akan tidak sama bentuk kegiatan dan permasalahannya.
Talud atau dinding beton penahan tanah yang dibangun pada tahun 2023 di Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, dilaporkan mengalami kerusakan. Proyek pembangunan talud ini bukan menggunakan anggaran desa, sehingga pemerintah desa hanya bertindak sebagai penerima manfaat. Namun, kerusakan tersebut menimbulkan kekhawatiran masyarakat karena talud memiliki peran penting dalam mendukung infrastruktur lokal. Kepala Desa (Kades) Sawentar Mujianto, menyatakan harapannya agar talud tersebut segera diperbaiki oleh pihak yang bertanggung jawab atas pembangunannya. “Talud ini sangat penting bagi warga kami. Kami berharap pihak terkait segera melakukan perbaikan untuk mencegah dampak lebih besar,” ungkap Mujianto. Senin (20/1) Di tengah polemik kerusakan talud, Desa Sawentar telah menyiapkan program kerja untuk tahun 2025 melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Salah satu prioritas utama adalah pembangunan sumur bor di empat titik, yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di desa. “Pada tahun 2025, kami akan merealisasikan program-program strategis yang sudah masuk dalam APBDes. Salah satunya adalah pembangunan sumur bor untuk membantu para petani mengatasi kendala air, khususnya di musim kemarau,” jelas Mujianto. Kerusakan talud menjadi pengingat pentingnya kualitas pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Pemerintah Desa Sawentar optimis program 2025 tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga memperkuat fondasi pembangunan desa yang lebih baik.
Infrastruktur jalan di gang pedusunan Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, dalam kondisi memprihatinkan. Banyak jalan yang rusak parah dan penuh dengan lubang, membuat warga yang menggunakan jalan tersebut mengeluhkan kondisi yang ada. Situasi ini telah berlangsung lama dan belum mendapatkan perhatian yang memadai dari pemerintah desa setempat (11/08/2024).
Budaya Sawentar merujuk pada kekayaan budaya dan tradisi yang ada di Desa Sawentar, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Desa ini dikenal dengan pelestarian budaya lokal yang kuat, termasuk tradisi Grebeg Lwang Wentar, ritual meminta hujan, dan pertunjukan jaranan. Selain itu, Desa Sawentar juga memiliki situs bersejarah Candi Sawentar yang merupakan peninggalan era Majapahit. Berikut adalah beberapa aspek budaya Sawentar yang perlu diketahui: 1. Grebeg Lwang Wentar: Ini adalah tradisi masyarakat Desa Sawentar sebagai wujud syukur kepada Tuhan dan dalam rangka bersih desa, sekaligus memeriahkan hari jadi desa. Tradisi ini melibatkan berbagai kegiatan seni dan budaya, termasuk pertunjukan jaranan dan ritual lainnya. 2. Candi Sawentar: Candi Sawentar merupakan situs bersejarah peninggalan era Majapahit dengan gaya arsitektur Hindu. Struktur candi ini menunjukkan pengaruh kuat dari tradisi arsitektur Hindu pada masa Majapahit, dengan ornamen dan detail bangunan yang khas. Ada dua candi yang dikenal sebagai Candi Sawentar I dan Candi Sawentar II, yang memiliki makna sejarah masing-masing. 3. Desa Wisata Sawentar: Desa Sawentar telah dikukuhkan sebagai desa budaya karena konsistensinya dalam melestarikan budaya leluhur. Desa ini memiliki program pengembangan budaya seperti Piweling (ziarah makam leluhur) dan Grebeg Lwang Wentar. Potensi wisata budaya di Desa Sawentar mencakup wisata jaranan, festival Grebeg Lwang Wentar, dan festival Tiban (ritual meminta hujan). 4. Tradisi dan Ritual: Selain Grebeg Lwang Wentar, Desa Sawentar juga memiliki tradisi ritual meminta hujan yang disebut Tiban.Tradisi ini menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat desa dan dilakukan pada musim tertentu. Secara keseluruhan, budaya Sawentar merupakan perpaduan harmonis antara warisan sejarah, tradisi lokal, dan upaya pelestarian budaya yang dilakukan oleh masyarakat desa.